Kesehatan Gratis, Untuk Siapa?
Catatan Talkshow
“Pelayanan Kesehatan Gratis di Sulawesi Selatan” yang digelar BEM FK Unhas di Auditorium Prof
Amiruddin, Jumat (6/4/2010).
Kesehatan
Gratis, Untuk Siapa?
Pada yang digelar untuk memperingati Hari Kesehatan Dunia yang
bertepatan 7 april lalu, berbicara soal pelayanan kesehatan gratis tuk
masyarakat. Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas menjadi salah
satu hak dasar warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tindak lanjut
kebijakan pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) tentang pemenuhan hak dasar
pelayanan kesehatan yaitu pemberian kesehatan gratis bagi penduduk-nya.
Program Kesehatan Gratis ini ditujukan tuk semua penduduk
yang berdomisili di Sulsel. Asal tak terdaftar sebagai anggota Jamkesmas dan
Askes. Hal itu karena Jamkesmas maupun Askes, merupakan program pemerintah. Walaupun ada
persamaan sebagai program pemerintah, antara Jamkesmas, Askes dan Program
Kesehatan Gratis memiliki perbedaan.
Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) merupakan jaminan pemberian layanan kesehatan
khusus kepada masyarakat yang memenuhi kategori orang miskin. Sedang Askes adalah jaminan
kesehatan yang diberikan kepada pengawai
Negeri Sipil (PNS). Sedangkan Kesehatan Gratis disebut juga Jaminan Kesehatan
Daerah (Jamkesda) dimana semua penduduk memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis ini.
Untuk mendukung
program kesehatan tersebut, pemerintah sedang membangun Rumah Sakit Sayang
Rakyat, nantinya menjadi RS rujukan untuk kelas tiga. Tidak ada kamar kelas satu,
apalagi VIP, semau standar kelas tiga. RS Sayang Rakyat ini terletak di Kelurahan
Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar
dengan rencana kapasitas seribu tempat
tidur (saat ini 250 tempat tidur).
Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, untuk program layanan kesehatan gratis tahun
2012, pemerintah sampai telah
menggelontorkan dana sekira 187 miliar
rupiah untuk provinsi dan 169 miliar untuk kabupaten. Anggaran sebesar
itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pada pasal 171,
besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, dialokasikan minimal sepuluh
persen dari total APBD. Dimana total APBD Sulsel tahun 2011 sebesar 2,9 triliun rupiah. Jika dihitung maka 14 persen anggaran telah
dipakai di bidang kesehatan .
Kemudian bagaimana
dengan masyarakat sebagai target penerima layanan kesehatan gratis. Masyarakat
punya hak untuk tahu sejelas-jelasnya mengenai program kesehatan gratis. Namun pada
kenyataanya mengiklankan produk kesehatan gratis ini tak semudah mengiklankan
produk komersial.
Informasi yang
tak menyeluruh bagi masyarakat, bikin jadi masalah di lapangan, antara lain membengkaknya
jumlah masyarakat yang ingin berobat secara gratis dan langsung menuntut
peningkatan kualitas dan kecepatan pelayanan. Terbukti dengan jumlah
kepesertaan pelayanan kesehatan gratis yang naik dua kali lipat dalam kurun
waktu 2008 hingga 2012 dan saat ini ada 58,3 persen pengguna Jamkesda atau
pelayanan kesehatan gratis dari semua jenis pengguna jaminan kesehatan di Sulsel.
Masalah seperti
ini juga dialami RS Wahidin Sudirohusudo yang sejak tahun 2008 telah
melaksanakan Program Kesehatan Gratis. Banyak menemukan masalah saat pelaksanaan.
Pasien yang datang berobat terkadang tak mengetahui prosedur memperoleh
pengobatan gratis. Ada yang tak membawa
atau lupa menyediakan KTP atau Kartu Keluarga sebagai salah satu persyaratan, juga SKP(Surat Keabsahan Peserta) bagi peserta rujukan
dari luar Provinsi. Selain itu, sering juga ada perbedaan nama pada kartu jaminan kesehatan dan nama melakukan
registrasi masuk. Dan yang kerap terjadi pada nyatanya, adanya
penyalahgunaan kartu jaminan kesehatan. Itu baru masalah dari
pasien.
Kesalahan juga sering terjadi dari pihak
pengelolah instansi atau rumah sakit. Misalnya
saja saat marginal cost yang
membesar akibat berkurangnya penerimaan diakibatkan pola tarif askes dan
askeskin yang lebih rendah dari unit cost
dan rencana.
Pertanyaanya
sekarang, apakah masyarakat sudah puas dengan pelayanan kesehatan gratis?
Komentar