Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kembalikan Pedang dan Timbangan sang Dewi

Gambar
      Tak Ada Lagi Keadilan, yang ada tertinggal hanyalah arogansi. Setelah kasus korupsi yang menjerat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Bangunan keadilan bangsa yang retak kini benar-benar hancur. Tak banyak lagi yang ingin menyerahkan hidup mereka pada keputusan hakim.        Beberapa hari berselang penetapan tersangka si Akil, digelarlah  sidang perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Maluku di gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (14/11/2013) siang. Hakim mengetuk palu dan memutus perkara. Hasilnya tak ada gugatan yang diterima, artinya hasil keputusan KPU Maluku, dua pasangan berhak maju ke pemilihan putaran kedua tetap dijalankan. Dua pasangan maju ke putaran kedua : Pasangan Abdullah Vanath- Martin Maspaitella (DAMAI) dan pasangan Said Assagaff- Zeth Sahuburua (SETIA). Int.Google     Keputusan itu tak diterima pasangan yang merasa dirugikan. dengan kekuatan massa, mer...

Api

Gambar
       Di subuh buta, sekitar jam tiga dini hari terjadi kebakaran di salah satu rumah berlantai dua di area pemondokan mahasiswa Unhas jalan Poltek, Jumat (4/10). Kejadian itu tepat di belakan gedung Workshop Unhas. Bangunan ruko yang digunakan sebagai tempat usaha cuci pakaian, warnet, dan penjual jajanan itu terus mengeluarkan lida-lida api. Ratusan warga yang hampir semuanya mahasiswa Unhas meninggalkan kasur mereka untuk memmbantu memadamkan kobaran si jago merah yang mengamuk. Untukngnya lokasi itu tak jauh dari jangkauan kendaraan pemadam yang disiapkan Unhas. Dengan kerjasama semua orang disana, api tak meluas ke rumah lain.        Setelah tiga jam, berkali-kali mobil pemadam diisi ulang, dan puluhan ember air telah disiramkan ke kobaran api, akhirnya membuahkan hasil. Merah panas berganti asap putih tebal. Sejumlah mahasiswa kemudian menerobos asap, lalu masuk di tengah banguna yang telah hangus dengan mengarahkan pipa pemadam yang ...

Tradisi

Gambar
Int. Di sebuah kesempatan yang singkat, saat pulang kampung halaman di Luwu Timur, aku menyempatkan berkunjung ke kantor Polisi Malili. Kunjunganku bukan tuk bertemu keluarga yang kerja di sana, hanya untuk mengurus permohonan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebab sudah lelah main kucing-kucingan dengan pak polisi di jalanan. Tiba di kantor polisi, setelah menempuh jarak 45 km dari rumah keluargaku, langsung saja   menuju bagian SIM yang terletak di ujung belakang bangunan berwarna dasar kuning keputih-putihan. Dari kejauhan ku lihat tak begitu banyak yang antre. Sedikit melegakan dengan hanya melihat lima pasang mata, yang duduk sembil bercengkerama depan loket. Artinya tak akan lama menunggu antrean, pikirku. Setelah memarkir kendaraan, tak jauh dari kumpulan orang antre, kakiku langsung menuju loket yang dijaga seorang laki-laki berseragam coklat dan sedikit kumis di atas bibirnya. Di atas kantong seragam sebelah kanan terlihat sebuah nama, mirip nama ibu kota Inggris. ...

Putra, si Juru Parkir

Gambar
Int. Ilustrasi. Namanya Putra, kesehariannya sebagai siswa kelas enam sekolah dasar di Makassar dikenal  anak yang pandai.  Sejak tingkat dua, ia telah pandai membaca dan berhitung. Namun tak seperti siswa pada umumnya yang sepulang sekolah dapat bermain atau belajar atau bahkan beristirahat, Putra justru harus ke salah satu rumah sakit. Bukan tuk berobat, namun untuk mencari nafka sebagai juru parkir di area luar rumah sakit. Lokasi itu, katanya, daerah 'kekuasaan' ayahnya. Mulai jam tiga sore anak ke enam dari sembilan bersaudara ini telah bermain dengan asap kendaraan. Kepanasan saat cuaca cerah tanpa mendung, kedinginan diwaktu malam tiba. Setelah larut malam, sekitar jam sebelas, barulah ia dijemput sang ayah dengan sepeda motor. Perannya sebagai juru parkir mengajarkan Putra tuk jadi anak yang keras. Jika ada pengguna kendaraan yang tak bayar parkir maka ia akan menggemboskan kendaraan itu. "Saya biarkan saja. Saya catat DD nya (nomor polisi un...

Api dan Persahabatan

Gambar
Siap Padamkan Gotong Royong Menerjang Asap Mencari Api Karena Kebakaran Semprotan Terakhir Ku Tunggu di Bawah Mengamankan Dagangan Di Tengah Asap Sisa Puing

An Nadzir dan Idul Fitri

Gambar
Jemaah An-Nadzir hampir setiap Ramadan lebih awal berpuasa dan melaksanakan salat Idul Fitri pun lebih cepat. Tahun ini, Jemaah An-Nadzir di Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melaksanakan salat Idul Fitri 1434 Hijriah, pada hari ini, Rabu (7/8/2013), lebih cepat dari Idul Fitri yang diumumkan pemerintah.  Menurut ketua jamaah, Ustadz Lukman, 1 Syawal ditentukan berdasarkan tanda-tanda alam. Pelaksanaan salat Ied dipimpin ketua jemaah dan diawali dengan khotbah. Pada pelaksanaan shalat Ied tersebut, jemaah An-Nadzir laki-laki yang umumnya berambut pirang dan  menggunakan sorban serta jubah hitam. Sementara perempuan dan anak-anak menggunakan jubah hitam dan cadar menutupi wajah. Namun itu tak mutlak, faktanya beberapa jamaah juga ada yang berpakaian dengan style berbeda, warnanya pun bukan hitam, walau jumlah mereka ini sangat sedikit. Menuju kemenangan Mengirim pesan maaf Takbirdi bawah pohon sawit Sujud kepada-Mu Hik...

Kesehatan Gratis, Untuk Siapa?

Catatan Talkshow   “Pelayanan Kesehatan Gratis di Sulawesi Selatan”   yang digelar BEM FK Unhas di Auditorium Prof Amiruddin, Jumat (6/4/2010). Kesehatan Gratis, Untuk Siapa? Pada   yang digelar untuk   memperingati Hari Kesehatan Dunia yang bertepatan 7 april lalu, berbicara soal pelayanan kesehatan gratis tuk masyarakat. Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas menjadi salah satu hak dasar warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tindak lanjut kebijakan pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) tentang pemenuhan hak dasar pelayanan kesehatan yaitu pemberian kesehatan gratis bagi penduduk-nya. Program Kesehatan Gratis ini ditujukan tuk semua penduduk yang berdomisili di Sulsel. Asal tak terdaftar sebagai anggota Jamkesmas dan Askes. Hal itu karena Jamkesmas maupun Askes,   merupakan program pemerintah. Walaupun ada persamaan sebagai program pemerintah, antara Jamkesmas, Askes dan Program Kesehatan Gratis memiliki perbedaan. Jaminan Kes...

Masyarakat Pojok Makassar

Di kota hidup beragam manusia dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Status ekonomi yang berbeda. Ada yang memiliki modal dan usaha serta menguasai roda perekonomian. Hidup diperumahan mewah dengan fasilitas umum yang lengkap. Ada kalangan menengah yang umumnya bekerja di sektor formal. Dan ada kalangan bawah yang umumnya bekerja lepas (nonformal). Sekian persen dari masyarakat bawah inilah yang hidup di pojok kota, khususnya Makassar. Dengan alasan itu pula, Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi (UKMF)   Unhas mengangkat tema “Pojok Makassar” pada pameran pojok Diksar XXI kali ini. Pameran yang mengumpulkan potret masyarakat yang sebagian besar berada di “Pojok Makassar” yang direkam melalui lensa anggota poket UKMF. (Tulisan ini kubuat tuk narasi yang menceritakan alur pada pemeran foto UKMFotografi Unhas, 10-15 Maret 2013). Laiknya kota besar lainnya, Makassar pun membutuhkan peran dan kehadiran masyarakat miskin. Setidaknya itu memberi isyarat bagi masyarakat miskit tuk tet...

Buruh

Gambar
 Terima atau tidak, buruh jadi tokoh penting pembangunan di semua penjuru bumi. Tak ada bangunan megah tanpa sentuhan tangan pahlawan pembangunan ini. Namun, kesejahtraan mereka tetap saja tak membaik walau sejuta bangunan mewah yang jadi simbol kekanyaan telah berdiri kokoh. Makin berat nampaknya kerjaan mereka, kian kecil pula nominal pendapatan mereka. Sehari beberapa buruh dapat mengantongi 70 ribu rupiah, ada juga yang hanya membawa 60, atau 60 ribu. Hanya cukup mengidupi dirinya untuk beberapa hari. hingga pangilan proyek berikutnya datang. Itu berlaku untuk buruh yang belum berkeluarga.(Foto-Mustafa L_ Buruh Bangunan)

Buruh, Pahlawan pembangunan

Gambar
Terima atau tidak, buruh jadi tokoh penting pembangunan di semua penjuru bumi. Tak ada bangunan megah tanpa sentuhan tangan pahlawan pembangunan ini. Namun, kesejahtraan mereka tetap saja tak membaik walau sejuta bangunan mewah yang jadi simbol kekanyaan telah berdiri kokoh. Makin berat nampaknya kerjaan mereka, kian kecil pula nominal pendapatan mereka. Sehari beberapa buruh dapat mengantongi 70 ribu rupiah, ada juga yang hanya membawa 60 ribu. Hanya cukup mengidupi dirinya untuk beberapa hari. hingga pangilan proyek berikutnya datang. Itu berlaku untuk buruh yang belum berkeluarga.(Foto-Mustafa L_ Buruh Bangunan)

Hitam-Putih Kehidupan Buruh Bangunan

Gambar
Hitam-Putih Kehidupan Buruh- Terima atau tidak, buruh jadi tokoh penting pembangunan di semua penjuru bumi. Tak ada bangunan megah tanpa sentuhan tangan pahlawan pembangunan ini. Namun, kesejahtraan mereka tetap saja tak membaik walau sejuta bangunan mewah yang jadi simbol kekanyaan telah berdiri kokoh. Makin berat nampaknya kerjaan mereka, kian kecil pula nominal pendapatan mereka. Sehari beberapa buruh dapat mengantongi 70 ribu rupiah, ada juga yang hanya membawa 60, atau 60 ribu. Hanya cukup mengidupi dirinya untuk beberapa hari. hingga pangilan proyek berikutnya datang. Itu berlaku untuk buruh yang belum berkeluarga.(Foto-Mustafa L_ Buruh Bangunan)